Kamis, 20 Desember 2018

KRITIK ARSITEKTUR

KRITIK DESKRIPTIF APARTEMEN SAUMATA
Karya Ary Indra Aboday

            Apartemen Saumata dirancang oleh Ary Indra (Aboday). Apartemen ini berlokasi di Alam Sutra, Tangerang yang dibangun diatas tanah seluas 4.670 m2 dengan luas bangunan 35.954 m2. Menara yang memiliki 34 lantai dengan 3 basement ini dibangun bukan sekedar alat untuk investasi melainkan untuk dihuni. Dibangun antara tahun 2013-2016.
            Unit-unit apartement ini memiliki luasan yang bervariasi dari 120-400 m2. menara persegi panjang yang terdiri dari unit-unit apartemen kelas atas yang saling terkait dengan sistem interlocking saling mengunci satu dengan yang lainnya. Dengan cakupan 4 lantai yang berulang dengan penyusunan secara vertikal, untuk menciptakan tekstur dinamis di permukaan. Apartemen saumata juga memiliki unit Penthouse ditengah dan juga lantai paling atas.
            Pada bagian dalam bangunan apartement saumata terdapat juga area bermain dan void yang cukup besar sebagai pertukaran aliran udara alami yang masuk kedalam bangunan apartemen. Pada tiap unit apartemen dilengkapi juga dengan lift pribadi yang akan mengarahkan langsung ke tiap-tiap unit apartemen dengan kecepatan dalam hitungan detik atau menit. Sehingga pengguna lift tidak akan menunggu lebih lama.
            Pada fasad bangunan menggunakan bilah-bilah Allumunium dengan ukuran 30 cm x 10 cm yang di letakan di depan kaca guna untuk merefleksikan atau memantulkan cahaya yang masuk kedalam unit-unit apartemen. Dengan bilah-bilah allumunium berwarna keemasan.

            Tujuan dibangunnya luxury arpartemen untuk memperkenalkan tipologi apartemen baru ke Jakarta dan kota-kota satelitnya. Apartemen ini memanjakan penghuninya dengan beragam fasilitas, seperti swimming pool, perpustakaan, function room, gym dan lounge di lantai yang sama.

 

Minggu, 25 November 2018

KRITIK ARSITEKTUR ( KRITIK TERUKUR )

THE INTERLACE 

Gaya arsitektur
Arsitektur kontemporer
Kota
Singapura
Negara
Singapura
Koordinat
1,28259°LU 103,80324°BT
Mulai dibangun
2007
Selesai
2013
Tinggi
Arsitektural
88.7 m
Atap
88.7 m
Informasi teknis
Jumlah lantai
25
Lift
43
Permukaan
170,000
Desain dan konstruksi
Firma
OMA
Penghargaan
World Building of the Year (2015)
Urban Habitat Award
Informasi lain
Kamar
1040
Parkir
1183



            The Interlace adalah kompleks gedung apartemen +1.000 unit di Singapura yang dirancang oleh OMA dan Ole Scheeren. Kompleks ini dikenal karena bentuknya menyerupai 31 balok yang ditumpuk secara acak seperti balok Jenga. Kompleks ini mendapat penghargaan World Building of the Year di Festival Arsitektur Dunia 2015. Kompleks yang terletak di pojok Depot Road dan Alexandra Road ini memiliki luas 170.000 meter persegi di atas lahan seluas 8 hektar. The Interlace memiliki 31 blok apartemen dengan 1.040 unit berukuran mulai dari 800 kaki persegi sampai 6.300 kaki persegi (griya tawang di lantai paling atas). Kompleks ini menyediakan fasilitas rekreasi seperti kolam renang, gimnasium, lapangan tenis, lapangan basket, taman bermain, ruang karaoke, dan meja biliar untuk para penghuninya.

            The Interlace dirancang oleh Ole Scheeren dan badan arsitektur OMA. Proyeknya digagas pada tahun 2007 dan selesai dibangun tahun 2013. Properti ini disewakan selama 99 tahun dari pemerintah Singapura sejak 2009. Kompleks ini dikelilingi oleh beberapa taman yang saling terhubung dan menjadi contoh proyek Inisiatif Singapura Hijau 2012. Arsitektur The Interlace menyatu dengan lingkungan sekitarnya seperti Alexandra Arch dan Telok Blangah Hill Park. Lahan The Interlace sebelumnya bernama Gillman Heights karena sebuah kondominium 607 unit pernah dibangun di sana dengan nama yang sama

            The Interlace terdiri atas enam balok berlantai enam yang ditata dengan bentuk segi enam mengelilingi delapan taman. Empat balok gedung ditumpuk di tengah agar tingginya mencapai 24 lantai. Desain ini memberikan pemandangan daerah sekitar yang luas bagi setiap unit. Taman terluas memiliki kolam renang yang menyatu dengan arsitektur bangunan. The Interlace mendapat penghargaan World Building of the Year pada tahun 2015. CNBC memandang kompleks ini sebagai tantangan terhadap arsitektur tradisional di Singapura dan seluruh dunia. Geoffrey Montes dari Architectural Digest menggambarkan The Interlace sebagai "kompleks hunian yang mencolok." Raskin memuji desain Scheeren, "arsitek Ole Sheeren menduga bahwa tempat tinggal di kota yang padat tidak harus selalu berada di pencakar langit yang terkucilkan dan ia benar." The Interlace dianugerahi Urban Habitat Award pada tahun 2014.

            The Interlace mempertimbangkan elemen-elemen keberlanjutan melalui analisis lingkungan teliti seperti sinar matahari, angin, dan iklim mikro setempat serta penerapan strategi energi pasif ramah lingkungan.


KONSEP KAMPUNG VERTIKAL SINGAPURA

            Dirancang oleh Scheeren Ole, mantan mitra dari firma arsitektur OMA, komplek apartemen "The Interlace" akhirnya membuka pintu lebar-lebar untuk publik Singapura, tepat enam tahun setelah proyek itu pertama kali digagas. Pengembangan proyek tersebut terdiri dari 31 blok apartemen yang masing-masing terdiri dari enam lantai terpadu. Komplek apartemen ini bukanlah kelompok menara vertikal yang terisolasi. Pasalnya, OMA merancang skema yang menafsirkan ide-ide di balik hidup kontemporer, yaitu volume bangunan yang saling terhubung secara horizontal antara ruang privasi dan komunal.



            "Ditumpuk" dalam susunan heksagonal, unit-unit apartemen di komplek ini membentuk topografi yang terpadu. Blok-blok apartemen tersebut disusun pada empat 'superlevels' utama dengan tiga puncak menara dari 24 lantai yang ada. Bukaan bertingkat di dalamnya memungkinkan cahaya dan udara masuk ke dalam dan semua lanskap yang ada. Dapat dibayangkan, komplek apartemen ini menjadi sebuah "kampung vertikal" seluas 170.000 meter persegi. Proyek ini menyediakan 1.040 unit hunian yang luas dan dengan harga terjangkau untuk publik Singapura.


Dapat dibayangkan, komplek apartemen ini menjadi sebuah Rute pejalan kaki utama di komplek ini dibuat untuk warga mulai pintu masuk utama.

            Lalu lintas jalan dikelompokkan sesuai kepadatan penghuni dari masing-masing plaza, sedangkan sistem jalan setapak dibuat untuk membawa penghuni langsung ke pintu depan pribadi milik mereka masing-masing. Pihak OMA menyatakan, ide kehidupan masyarakat dalam sebuah "kampung vertikal" ini ditekankan lewat berbagai fasilitas publik yang terjalin ke dalam semua lanskap.
            Konsep ini menawarkan banyak kesempatan untuk interaksi sosial dan kegiatan bersama dalam lingkungan yang asri.


Melalui konsep apartemen susun, desain proyek ini menghasilkan permukaan horisontal yang memiliki taman atap luas dan teras taman yang menawarkan ruang lebih hijau.

            Lapangan tengah, teater plaza, dan taman air menempati ruang yang lebih umum. Komplek ini juga memiliki area bersama pada clubhouse, teater, pusat kebugaran dan kolam renang, termasuk area piknik dengan air terjun, kolam teratai, dan hutan buatan. Ini menawarkan penghuni arena rekreasi dalam suasana lebih santai dan kontemplatif. Berdasarkan perspektif lingkungan, fitur keberlanjutan pada proyek ini digabungkan melalui analisis yang menyeluruh. Melalui konsep apartemen susun, desain proyek ini menghasilkan permukaan horisontal yang memiliki taman atap luas dan teras taman yang menawarkan ruang lebih hijau. Sirkulasi udara pun tidak terkontaminasi dari kerusakan di luar komplek, karena koridor-koridor dari seluruh unit apartemen ini memberi pendinginan evaporative. Plus, lalu lintas kendaraan dan area parkir ditampung dalam satu lapisan di bawah permukaan tanah taman.


Ide kehidupan masyarakat dalam sebuah

            "Interlace membuka ruang tentang pengalaman kolektif hidup di dalam kota dan penyatuan keinginan antara individualitas dan privasi dengan rasa kebersamaan dan hidup dalam sebuah komunitas," kata arsitek Ole Scheeren.
            "Interaksi sosial terintegrasi dengan lingkungan alam tropis dan ruang kota yang layak huni ini akan menghasilkan keragaman kualitas dan pilihan hidup bagi penghuninya,"

            Berdasarkan analisis kritik terukur bahwa Hunian Apartemen Vertikal ini dengan balok berlantai enam yang ditumpuk dengan 4 balok sehingga tinggi lantai mencapai 24 lantai, tentunya dengan pola tumpukan secara vertikal dengan susunan Heksagonal akan memungkinkan taman yang berada dibawah akan teraliri sinar matahari karena terdapat celah-celah dan sirkulasi udara pun tidak terkontaminasi dari kerusakan udara di luar komplek sehingga udara tetap terjaga dengan baik, juga lalu lintas dan area parkir yang berada dibawah tanah sehingga tidak adanya polusi udara yang dapat mencemari di sekeliling taman bawah maupun yang berada di atap. Konsep hutan buatan pada bangunan komplek ini dengan adanya tanaman-tanaman ditambah fasilitas-fasilitas, akan menawarkan penghuni arena rekreasi dalam suasana yang lebih santai dan serasa menyatu dengan alam.



https://id.wikipedia.org/wiki/The_Interlace

https://properti.kompas.com/read/2014/06/29/1425385/Begini.Konsep.Kampung.Vertikal.ala.Singapura. 

Rabu, 24 Oktober 2018

KRITIK ARSITEKTUR

 ANALOGI BIOLOGIS
Proses Analogi Arsitektur yang menganggap bahwa membangun adalah proses biologis bukan proses estetis. Dengan arti yang lebih luas, dalam merancang menggunakan pendekatan Analogi Biologis maka arsitek tersebut lebih mengedepankan proses pembangunannya terhadap fungsi dan keadaan serta keberadaan bangunan tersebut terhadap lingkungan sekitar daripada mengedepankan keindahan bentuk bangunan.
Analogi Biologis dibagi menjadi 2 :
1.              Organik
Bersifat umum, dengan metode terpusat pada hubungan antara bagian-bagian bangunan atau antara bangunan dengan penempatannya /penataannya.
Contoh bangunan.
·         Falling Water House karya Frank Lloyd Wright.

Lokasi Bangunan : Mill Run, Pennsylvania. USA. Bangunan ini dibangun pada tahun 1936 dan selesai pada tahun 1939. FL Wright membangun karyanya ini dengan kliennya yaitu keluarga Kauffman, wright mengedepankan unsur keselarasan lingkungan dalam bangunan ini. Dibangun pada daerah konservasi Hutan, dahulunya bangunan ini merupakan Rumah Akhir Minggu bagi keluarga Kauffman untuk relaksasi. Namun sejak tahun 1963 Kauffman Jr. Telah mendonasikan Hunian ini kepada Organisasi Nirlaba Western Pennsylvania Conservancy.

Selain mengedepankan Keselarasan alam pada bentuk Fasade Bangunan, Wright juga melakukan penataan Interior pada bangunan ini dengan menyatukan ruang dalam dengan alam sekitar. Ditambah sentuhan  Japanese Culture yang mengedepankan keselarasan, maka hubungan antara ruang dalam bangunan ini dengan alam sekitar semakin terasa.
2.              Biomorfik
Lebih bersifat khusus, dengan metode terpusat pada pertumbuhan proses-proses dan kemampuan gerakan yang berhubungan dengan organisme.
Contoh bangunan.
·      Eden Multiple Green House karya Nicholas Grimshaw.

Lokasi Bangunan : Cornwall, Inggris. Komplek Rumah Kaca raksasa ini merupakan sebuah terobosan baru dalam dunia Botani, dengan menggunakan material Polymer sebagai pengganti kaca maka Rumah kaca ini tidak memberikan efek rumahkaca yang dapat memperburuk pemanasan Global.

Kerangka bangunan yang merupakan tempat melekatnya material polymer transparan pada bangunan ini dapat bergerak secara mekanis membuka selah pada pertemuan material sesuai dengan kebutuhan tumbuhan terhadap Musim. Sehingga bangunan ini seakan hidup seperti tumbuhan yang menyesuaikan diri terhadap musim yang datang.Bangunan ini selesai dibangun pada tahun 2000, dan sekarang menampung kurang lebih 1300  jenis flora konservasi didalamnya.

ANALOGI DRAMATURGI
Kegiatan-kegiatan manusia dinyatakan sebagai teater dimana seluruh dunia adalah panggungnya, karena itu lingkungan buatan dapat dianggap sebagai pentas panggung. Manusia memainkan peranan dan bangunan-bangunan merupakan rona panggung dan perlengkapan yang menunjang pagelaran panggung. Analogi dramaturgi digunakan dengan dua cara, dari titik pandang para aktor dan dari titik pandang para dramawan. Dalam hal pertama arsitek menyediakan alat-alat perlengkapan dan rona-rona yang diperlukan untuk memainkan suatu peranan tertentu. Dari titik pandang para dramawan, arsitek dapat menyebabkan orang bergerak dari satu tempat ke tempat lain dengan memberikan petunjuk-petunjuk visual. Pemanfaatan analogi dramaturgi ini membuat sang arsitek yang bertindak hampir seperti dalang, mengatur aksi seraya menunjangnya.
Contoh bangunan
·         London Aquatic s Centre karya Zaha Hadid.

Merupakan fasilitas indoor dengan dua 50 meter (160 kaki) kolam renang dan 25 meter (82 kaki) diving  pool di Olympic Park  di Stratford, London, itu adalah salah satu tempat utama dari 2012 Olimpiade dan Paralimpiade Musim Panas 2012. Pusat ini digunakan untuk  berenang, menyelam dan berenang disinkronkan peristiwa. Kompleks memiliki kolam kompetisi 50m, menyelam kolam kompetisi 25m dan 50m kolam hangat-up. The 50m kolam dalam 3 meter, seperti yang di Beijing National Aquatics Center, agar cepat. lantai Its dapat dipindahkan untuk mengurangi kedalaman.
Ada juga booming bergerak yang memungkinkan ukurannya diubah. The diving pool memiliki papan platform di ketinggian 3m, 5m, 7.5m dan 3m 10m dan tiga springboards. Untuk liputan televisi Olimpiade, kolam renang juga dilengkapi dengan kamera yang inovatif untuk menyajikan aksi dari berbagai sudut. Karena pusat dirancang sebelum tawaran Olimpiade selesai, sayap penonton  bukan bagian dari desain asli. Mereka kemudian ditambahkan agar sesuai dengan audiens yang diperkirakan. Selama permainan tempat memiliki kapasitas 17.500. Kedua sementara "sayap" harus dihapus, mengurangi kapasitas untuk reguler 2.500 dengan tambahan 1.000 kursi yang tersedia untuk peristiwa besar. Dari semua tempat berenang yang dibangun untuk Olimpiade 2012, Pusat Aquatics adalah satu-satunya yang akan tetap setelah itu, meskipun dalam bentuk dirampingkan.

ANALOGI PEMECAH MASALAH
Arsitektur adalah seni yang menuntut lebih banyak penalaran daripada ilham, dan lebih banyak pengetahuan faktual daripada semangat (Borgnis, 1823). Pendekatan ini sering juga disebut dengan pendekatan rasionalis, logis, sistematik, atau parametrik. Pendekatan ini menganggap bahwa kebutuhan-kebutuhan lingkungan merupakan masalah yang dapat diselesaikan melalui analisis yang seksama dan prosedur-prosedur yang khusus dirumuskan untuk itu.
Contoh bangunan.
·         Jesolo Magica-Italia karya Zaha Hadid.

Bangunan ini merupakan pusat ritel dan bisnis. Setiap mata yang melihat bangunan ini akan takjub ditambah letaknya yang berada di gerbang pintu masuk kota. Terdapat hotel bintang lima, kompleks bisnis ritel, perkantoran, ruang kongres, gym, klub malam, serta berbagai macam jenis restoran. Restoran tersebut menawarkan pemandangan menakjubkan yang berasal dari taman di sekitarnya. Bentuk bangunan yang futiristik ini sangat mengagumkan dengan warna keseluruhannya adalah putih. Di beberapa bagian nampak seperti tetesan air. Sekilas,  bangunan ini mirip bentuk bangunan dalam film-film luar angkasa.


SUMBER :
http://www.academia.edu/16758365/ANALOGI_BIOLOGIS_DALAM_PERANCANGAN_ARSITEKTUR
https://dokumen.tips/documents/4-analogi-dalam-arsitektur.html

https://dokumen.tips/documents/4-analogi-dalam-arsitektur.html

Selasa, 20 Maret 2018

KONDISI IKLIM LOTTE WORLD TOWER



IKLIM: SONGPA-GU

 
Lotte World Tower 300, Olympic-ro, Songpa-gu, Seoul


Iklim di Songpa-gu adalah dingin dan sedang. Musim panas di sini memiliki curah hujan yang banyak, sedangkan musim dingin memiliki sangat sedikit. Klasifikasi iklim Köppen-Geiger adalah Dwa. Suhu rata-rata di Songpa-gu adalah 11.8 °C. Dalam setahun, curah hujan rata-rata adalah 1377 mm.

Grafik iklim Songpa-gu

Bulan terkering adalah Januari. Di sana terdapat 22 mm presipitasi di Januari. Hampir semua presipitasi di sini jatuh pada Juli, rata-rata 385 mm.       

Grafik suhu Songpa-gu

Dengan rata-rata 25.7 °C, Agustus adalah bulan terhangat. Januari adalah bulan terdingin, dengan suhu rata-rata -3.9 °C.


Tabel iklim Songpa-gu


January
February
March
April
May
June
July
August
September
October
November
December
Avg. Temperature (°C)
-3.9
-1
4.7
11.6
17.4
21.8
25.1
25.7
20.5
13.5
6.3
-0.7
Min. Temperature (°C)
-8.6
-5.7
-0.4
5.7
11.5
16.9
21.4
21.6
15.4
7.5
1.3
-5
Max. Temperature (°C)
0.9
3.8
9.8
17.6
23.3
26.7
28.9
29.9
25.6
19.6
11.3
3.6
Avg. Temperature (°F)
25.0
30.2
40.5
52.9
63.3
71.2
77.2
78.3
68.9
56.3
43.3
30.7
Min. Temperature (°F)
16.5
21.7
31.3
42.3
52.7
62.4
70.5
70.9
59.7
45.5
34.3
23.0
Max. Temperature (°F)
33.6
38.8
49.6
63.7
73.9
80.1
84.0
85.8
78.1
67.3
52.3
38.5
Precipitation / Rainfall (mm)
22
27
51
95
87
147
385
279
162
50
47
25


Presipitasi bervariasi 363 mm antara bulan terkering dan bulan terbasah. Sepanjang tahun, suhu bervariasi menurut 29.6 °C