THE INTERLACE
Gaya arsitektur
|
Arsitektur kontemporer
|
Kota
|
Singapura
|
Negara
|
Singapura
|
Koordinat
|
1,28259°LU
103,80324°BT
|
Mulai dibangun
|
2007
|
Selesai
|
2013
|
Tinggi
|
|
Arsitektural
|
88.7 m
|
Atap
|
88.7 m
|
Informasi teknis
|
|
Jumlah lantai
|
25
|
Lift
|
43
|
Permukaan
|
170,000
|
Desain dan konstruksi
|
|
Firma
|
OMA
|
Penghargaan
|
World
Building of the Year (2015)
Urban Habitat Award |
Informasi lain
|
|
Kamar
|
1040
|
Parkir
|
1183
|
The Interlace adalah kompleks gedung apartemen +1.000 unit di Singapura yang dirancang oleh OMA dan Ole Scheeren. Kompleks ini
dikenal karena bentuknya menyerupai 31 balok yang ditumpuk secara acak seperti
balok Jenga. Kompleks ini
mendapat penghargaan World
Building of the Year di Festival Arsitektur Dunia 2015. Kompleks
yang terletak di pojok Depot Road dan Alexandra Road ini memiliki luas 170.000
meter persegi di atas lahan seluas 8 hektar. The Interlace memiliki 31 blok
apartemen dengan 1.040 unit berukuran mulai dari 800 kaki persegi sampai 6.300
kaki persegi (griya tawang di lantai paling atas). Kompleks ini
menyediakan fasilitas rekreasi seperti kolam renang, gimnasium, lapangan tenis,
lapangan basket, taman bermain, ruang karaoke, dan meja biliar untuk para
penghuninya.
The Interlace dirancang oleh Ole Scheeren dan badan
arsitektur OMA. Proyeknya digagas
pada tahun 2007 dan selesai dibangun tahun 2013. Properti ini disewakan selama
99 tahun dari pemerintah Singapura sejak 2009. Kompleks ini dikelilingi oleh
beberapa taman yang saling terhubung dan menjadi contoh proyek Inisiatif Singapura Hijau 2012. Arsitektur The Interlace menyatu dengan lingkungan
sekitarnya seperti Alexandra Arch dan Telok Blangah Hill Park. Lahan The Interlace sebelumnya bernama Gillman Heights
karena sebuah kondominium 607 unit pernah dibangun di sana dengan nama yang sama
The Interlace terdiri atas enam
balok berlantai enam yang ditata dengan bentuk segi enam mengelilingi delapan
taman. Empat balok gedung ditumpuk di tengah agar tingginya mencapai 24 lantai.
Desain ini memberikan pemandangan daerah sekitar yang luas bagi setiap unit.
Taman terluas memiliki kolam renang yang menyatu dengan arsitektur bangunan.
The Interlace mendapat penghargaan World Building of the Year pada tahun 2015.
CNBC memandang kompleks ini sebagai tantangan terhadap arsitektur tradisional
di Singapura dan seluruh dunia. Geoffrey Montes dari Architectural Digest
menggambarkan The Interlace sebagai "kompleks hunian yang mencolok."
Raskin memuji desain Scheeren, "arsitek Ole Sheeren menduga bahwa tempat
tinggal di kota yang padat tidak harus selalu berada di pencakar langit yang
terkucilkan dan ia benar." The Interlace dianugerahi Urban Habitat Award pada tahun 2014.
The
Interlace mempertimbangkan elemen-elemen keberlanjutan melalui analisis
lingkungan teliti seperti sinar matahari, angin, dan iklim mikro setempat serta
penerapan strategi energi pasif ramah lingkungan.
KONSEP KAMPUNG VERTIKAL SINGAPURA
Dirancang oleh Scheeren Ole, mantan
mitra dari firma arsitektur OMA, komplek apartemen "The Interlace"
akhirnya membuka pintu lebar-lebar untuk publik Singapura, tepat enam tahun
setelah proyek itu pertama kali digagas. Pengembangan proyek tersebut terdiri
dari 31 blok apartemen yang masing-masing terdiri dari enam lantai terpadu.
Komplek apartemen ini bukanlah kelompok menara vertikal yang terisolasi.
Pasalnya, OMA merancang skema yang menafsirkan ide-ide di balik hidup
kontemporer, yaitu volume bangunan yang saling terhubung secara horizontal
antara ruang privasi dan komunal.
"Ditumpuk" dalam susunan
heksagonal, unit-unit apartemen di komplek ini membentuk topografi yang
terpadu. Blok-blok apartemen tersebut disusun pada empat 'superlevels' utama
dengan tiga puncak menara dari 24 lantai yang ada. Bukaan bertingkat di
dalamnya memungkinkan cahaya dan udara masuk ke dalam dan semua lanskap yang
ada. Dapat dibayangkan, komplek apartemen ini menjadi sebuah "kampung
vertikal" seluas 170.000 meter persegi. Proyek ini menyediakan 1.040 unit
hunian yang luas dan dengan harga terjangkau untuk publik Singapura.
Dapat dibayangkan, komplek apartemen ini menjadi sebuah Rute
pejalan kaki utama di komplek ini dibuat untuk warga mulai pintu masuk utama.
Lalu lintas jalan dikelompokkan
sesuai kepadatan penghuni dari masing-masing plaza, sedangkan sistem jalan
setapak dibuat untuk membawa penghuni langsung ke pintu depan pribadi milik
mereka masing-masing. Pihak OMA menyatakan, ide kehidupan masyarakat dalam
sebuah "kampung vertikal" ini ditekankan lewat berbagai fasilitas
publik yang terjalin ke dalam semua lanskap.
Konsep ini menawarkan banyak
kesempatan untuk interaksi sosial dan kegiatan bersama dalam lingkungan yang
asri.
Melalui konsep apartemen susun, desain proyek ini
menghasilkan permukaan horisontal yang memiliki taman atap luas dan teras taman
yang menawarkan ruang lebih hijau.
Lapangan tengah, teater plaza, dan
taman air menempati ruang yang lebih umum. Komplek ini juga memiliki area
bersama pada clubhouse, teater, pusat kebugaran dan kolam renang, termasuk area
piknik dengan air terjun, kolam teratai, dan hutan buatan. Ini menawarkan
penghuni arena rekreasi dalam suasana lebih santai dan kontemplatif.
Berdasarkan perspektif lingkungan, fitur keberlanjutan pada proyek ini
digabungkan melalui analisis yang menyeluruh. Melalui konsep apartemen susun,
desain proyek ini menghasilkan permukaan horisontal yang memiliki taman atap
luas dan teras taman yang menawarkan ruang lebih hijau. Sirkulasi udara pun
tidak terkontaminasi dari kerusakan di luar komplek, karena koridor-koridor
dari seluruh unit apartemen ini memberi pendinginan evaporative. Plus, lalu
lintas kendaraan dan area parkir ditampung dalam satu lapisan di bawah
permukaan tanah taman.
Ide kehidupan masyarakat dalam sebuah
"Interlace membuka ruang tentang
pengalaman kolektif hidup di dalam kota dan penyatuan keinginan antara
individualitas dan privasi dengan rasa kebersamaan dan hidup dalam sebuah
komunitas," kata arsitek Ole Scheeren.
"Interaksi sosial terintegrasi
dengan lingkungan alam tropis dan ruang kota yang layak huni ini akan
menghasilkan keragaman kualitas dan pilihan hidup bagi penghuninya,"
Berdasarkan analisis kritik terukur bahwa
Hunian Apartemen Vertikal ini dengan balok berlantai enam yang ditumpuk dengan 4
balok sehingga tinggi lantai mencapai 24 lantai, tentunya dengan pola tumpukan
secara vertikal dengan susunan Heksagonal akan memungkinkan taman yang berada
dibawah akan teraliri sinar matahari karena terdapat celah-celah dan sirkulasi
udara pun tidak terkontaminasi dari kerusakan udara di luar komplek sehingga
udara tetap terjaga dengan baik, juga lalu lintas dan area parkir yang berada
dibawah tanah sehingga tidak adanya polusi udara yang dapat mencemari di
sekeliling taman bawah maupun yang berada di atap. Konsep hutan buatan pada bangunan
komplek ini dengan adanya tanaman-tanaman ditambah fasilitas-fasilitas, akan menawarkan
penghuni arena rekreasi dalam suasana yang lebih santai dan serasa menyatu
dengan alam.
https://id.wikipedia.org/wiki/The_Interlace
https://properti.kompas.com/read/2014/06/29/1425385/Begini.Konsep.Kampung.Vertikal.ala.Singapura.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar