Minggu, 25 November 2018

KRITIK ARSITEKTUR ( KRITIK TERUKUR )

THE INTERLACE 

Gaya arsitektur
Arsitektur kontemporer
Kota
Singapura
Negara
Singapura
Koordinat
1,28259°LU 103,80324°BT
Mulai dibangun
2007
Selesai
2013
Tinggi
Arsitektural
88.7 m
Atap
88.7 m
Informasi teknis
Jumlah lantai
25
Lift
43
Permukaan
170,000
Desain dan konstruksi
Firma
OMA
Penghargaan
World Building of the Year (2015)
Urban Habitat Award
Informasi lain
Kamar
1040
Parkir
1183



            The Interlace adalah kompleks gedung apartemen +1.000 unit di Singapura yang dirancang oleh OMA dan Ole Scheeren. Kompleks ini dikenal karena bentuknya menyerupai 31 balok yang ditumpuk secara acak seperti balok Jenga. Kompleks ini mendapat penghargaan World Building of the Year di Festival Arsitektur Dunia 2015. Kompleks yang terletak di pojok Depot Road dan Alexandra Road ini memiliki luas 170.000 meter persegi di atas lahan seluas 8 hektar. The Interlace memiliki 31 blok apartemen dengan 1.040 unit berukuran mulai dari 800 kaki persegi sampai 6.300 kaki persegi (griya tawang di lantai paling atas). Kompleks ini menyediakan fasilitas rekreasi seperti kolam renang, gimnasium, lapangan tenis, lapangan basket, taman bermain, ruang karaoke, dan meja biliar untuk para penghuninya.

            The Interlace dirancang oleh Ole Scheeren dan badan arsitektur OMA. Proyeknya digagas pada tahun 2007 dan selesai dibangun tahun 2013. Properti ini disewakan selama 99 tahun dari pemerintah Singapura sejak 2009. Kompleks ini dikelilingi oleh beberapa taman yang saling terhubung dan menjadi contoh proyek Inisiatif Singapura Hijau 2012. Arsitektur The Interlace menyatu dengan lingkungan sekitarnya seperti Alexandra Arch dan Telok Blangah Hill Park. Lahan The Interlace sebelumnya bernama Gillman Heights karena sebuah kondominium 607 unit pernah dibangun di sana dengan nama yang sama

            The Interlace terdiri atas enam balok berlantai enam yang ditata dengan bentuk segi enam mengelilingi delapan taman. Empat balok gedung ditumpuk di tengah agar tingginya mencapai 24 lantai. Desain ini memberikan pemandangan daerah sekitar yang luas bagi setiap unit. Taman terluas memiliki kolam renang yang menyatu dengan arsitektur bangunan. The Interlace mendapat penghargaan World Building of the Year pada tahun 2015. CNBC memandang kompleks ini sebagai tantangan terhadap arsitektur tradisional di Singapura dan seluruh dunia. Geoffrey Montes dari Architectural Digest menggambarkan The Interlace sebagai "kompleks hunian yang mencolok." Raskin memuji desain Scheeren, "arsitek Ole Sheeren menduga bahwa tempat tinggal di kota yang padat tidak harus selalu berada di pencakar langit yang terkucilkan dan ia benar." The Interlace dianugerahi Urban Habitat Award pada tahun 2014.

            The Interlace mempertimbangkan elemen-elemen keberlanjutan melalui analisis lingkungan teliti seperti sinar matahari, angin, dan iklim mikro setempat serta penerapan strategi energi pasif ramah lingkungan.


KONSEP KAMPUNG VERTIKAL SINGAPURA

            Dirancang oleh Scheeren Ole, mantan mitra dari firma arsitektur OMA, komplek apartemen "The Interlace" akhirnya membuka pintu lebar-lebar untuk publik Singapura, tepat enam tahun setelah proyek itu pertama kali digagas. Pengembangan proyek tersebut terdiri dari 31 blok apartemen yang masing-masing terdiri dari enam lantai terpadu. Komplek apartemen ini bukanlah kelompok menara vertikal yang terisolasi. Pasalnya, OMA merancang skema yang menafsirkan ide-ide di balik hidup kontemporer, yaitu volume bangunan yang saling terhubung secara horizontal antara ruang privasi dan komunal.



            "Ditumpuk" dalam susunan heksagonal, unit-unit apartemen di komplek ini membentuk topografi yang terpadu. Blok-blok apartemen tersebut disusun pada empat 'superlevels' utama dengan tiga puncak menara dari 24 lantai yang ada. Bukaan bertingkat di dalamnya memungkinkan cahaya dan udara masuk ke dalam dan semua lanskap yang ada. Dapat dibayangkan, komplek apartemen ini menjadi sebuah "kampung vertikal" seluas 170.000 meter persegi. Proyek ini menyediakan 1.040 unit hunian yang luas dan dengan harga terjangkau untuk publik Singapura.


Dapat dibayangkan, komplek apartemen ini menjadi sebuah Rute pejalan kaki utama di komplek ini dibuat untuk warga mulai pintu masuk utama.

            Lalu lintas jalan dikelompokkan sesuai kepadatan penghuni dari masing-masing plaza, sedangkan sistem jalan setapak dibuat untuk membawa penghuni langsung ke pintu depan pribadi milik mereka masing-masing. Pihak OMA menyatakan, ide kehidupan masyarakat dalam sebuah "kampung vertikal" ini ditekankan lewat berbagai fasilitas publik yang terjalin ke dalam semua lanskap.
            Konsep ini menawarkan banyak kesempatan untuk interaksi sosial dan kegiatan bersama dalam lingkungan yang asri.


Melalui konsep apartemen susun, desain proyek ini menghasilkan permukaan horisontal yang memiliki taman atap luas dan teras taman yang menawarkan ruang lebih hijau.

            Lapangan tengah, teater plaza, dan taman air menempati ruang yang lebih umum. Komplek ini juga memiliki area bersama pada clubhouse, teater, pusat kebugaran dan kolam renang, termasuk area piknik dengan air terjun, kolam teratai, dan hutan buatan. Ini menawarkan penghuni arena rekreasi dalam suasana lebih santai dan kontemplatif. Berdasarkan perspektif lingkungan, fitur keberlanjutan pada proyek ini digabungkan melalui analisis yang menyeluruh. Melalui konsep apartemen susun, desain proyek ini menghasilkan permukaan horisontal yang memiliki taman atap luas dan teras taman yang menawarkan ruang lebih hijau. Sirkulasi udara pun tidak terkontaminasi dari kerusakan di luar komplek, karena koridor-koridor dari seluruh unit apartemen ini memberi pendinginan evaporative. Plus, lalu lintas kendaraan dan area parkir ditampung dalam satu lapisan di bawah permukaan tanah taman.


Ide kehidupan masyarakat dalam sebuah

            "Interlace membuka ruang tentang pengalaman kolektif hidup di dalam kota dan penyatuan keinginan antara individualitas dan privasi dengan rasa kebersamaan dan hidup dalam sebuah komunitas," kata arsitek Ole Scheeren.
            "Interaksi sosial terintegrasi dengan lingkungan alam tropis dan ruang kota yang layak huni ini akan menghasilkan keragaman kualitas dan pilihan hidup bagi penghuninya,"

            Berdasarkan analisis kritik terukur bahwa Hunian Apartemen Vertikal ini dengan balok berlantai enam yang ditumpuk dengan 4 balok sehingga tinggi lantai mencapai 24 lantai, tentunya dengan pola tumpukan secara vertikal dengan susunan Heksagonal akan memungkinkan taman yang berada dibawah akan teraliri sinar matahari karena terdapat celah-celah dan sirkulasi udara pun tidak terkontaminasi dari kerusakan udara di luar komplek sehingga udara tetap terjaga dengan baik, juga lalu lintas dan area parkir yang berada dibawah tanah sehingga tidak adanya polusi udara yang dapat mencemari di sekeliling taman bawah maupun yang berada di atap. Konsep hutan buatan pada bangunan komplek ini dengan adanya tanaman-tanaman ditambah fasilitas-fasilitas, akan menawarkan penghuni arena rekreasi dalam suasana yang lebih santai dan serasa menyatu dengan alam.



https://id.wikipedia.org/wiki/The_Interlace

https://properti.kompas.com/read/2014/06/29/1425385/Begini.Konsep.Kampung.Vertikal.ala.Singapura.